Sore adalah
waktu santai penuh senyum di tunggu-tunggu banyak orang. Terakhir ku mendengar
orang-orang pergi ke pantai melihat sunsite; itu sore. Setiap
bulan puasa, senin-kamis perencanaan membeli ta’jil berbuka;
sekali lagi dibeli setiap sore. Ketika hawa panas siang mulai membumbung
orang-orang selalu berucap; enaknya nanti sore minum air degan ni ah…. Sekali
lagi itu sore. Jadi sore adalah waktu santai multiaktifitas. Sore adalah sumber
inspirasi. Waktu termahal yang di berikan Allah setiap harinya. Pernah merasakan
udara? Nah, seperti itulah permisalannya.
Sore itu ku pilih berduduk santai
di bangku depan kamar, sambil menatap indahnya mentari sore, ku tuliskan
bait-bait jawaban dari pertanyaan yang bersemanyam di benakku, berikut dia:
Siapakah orang yang berhasil itu?
Ku ingin mengatakan
bahwa di balik ciri tanda orang berhasil adalah
kumpulan orang biasa yang memilih menjadi luar biasa bukan memilih sama atau
di bawah rata-rata. Mereka melakukan APA YANG SEHARUSNYA DIKERJAKAN, bukan apa
yang mereka mau lakukan. Proses belajar tiada henti menjadikannya produktif,
proaktif, aktif dan tidak pasif. Terlatih berfikir inovatif dan kreatif dalam
mengambil keputusan. Mereka lebih tertarik pada apa yang efektif ketimbang pada
apa yang mudah tapi hanya fiktif. Dan Rajin serta disiplinlah satu-satunya
prinsip progresif kehidupannya. [Demikian keberhasilan membeberkan resep
rahasia merayu mendapatkan hatinya].
Dimanakah diri Anda
seharusnya ?
Teringat
perkataan kakakan kelas dari Gersik “Setiap kali ada orang yang berbicara
tentang apapun itu; seperti seminar-seminar, pelatihan-pelatihan, uji
keterampilan, uji skills atau bahkan ketika menghadapi penilaian orang terhadap
saya sekalipun. Saya selalu memberi ruang pada diri saya sendiri. tidak akan
terpengaruh. Hingga akhirnya kemampuan menyaring nilai postif dan negative terbangun.
Yang baik bisa di ambil, sedangkan yang buruk bisa di buang. Sebab tidak bisa
dipungkiri. Setiap orang tidak semuanya memiliki jalan hidup yang sama. Masing-masing
berbeda kisahnya, berbeda juga masalahnya. Maka tak heran cara pandang dan cara
menjalani hidupnya juga berbeda. Karena memang diri sendirilah yang lebih
mengetahui diri pribadi.
Saya harus bagaimana?
Saya bukan orang
hebat. Saya tidak punya beribu kesempurnaan. Satu pekerjaan yang saya wajibkan
hanyalah menyelesaikan apa yang telah saya mulai. Dan berusaha mencapai apa
yang telah saya inginkan. Kebahagiaan saya sebenarnya adalah ketika mampu untuk
terus belajar. Sebab nikmatnya pencapaian tidak saya rasakan kecuali dari
proses yang begitu pahit. Teringat satu pesan dari pengelana kehidupan “Kalian
disebut gagal jika kalian berhenti sebelum sampai tujuan. Demikian juga
sebaliknya. Disebut berhasil manakala tujuan tercapai. dan sebaik-baik
keberhasilan adalah keberhasilan yang bisa dirasakan orang lain.”
UNIDA, 10
Januari 2015. 17.30WIB
0 comments :
Post a Comment
Terima kasih telah mengunjungi dan berkomentar bijak di situs ini.