Kiranya boleh saya
katakan bahwa dalam setiap karya tulis memang selalu ada perbedaan aliran, gaya penulisan, bahasa serta daftar isinya dan lain sebagainya. Lain dari pada itu selalu
ada satu hal yang menjadi kekhasan antara satu buku dengan buku yang lain. Maka
jangan takut rugi untuk membaca buku ini, atau buku apapun itu, karena walaupun inti
pembahasan adalah menulis, tapi selalu
ada perbedaan yang menjadikan buku itu berbeda, sehingga dapat dirasa apakah buku itu sesuai dengan persi kita atau
tidak. Sama halnya seperti ‘tidur’, inti tujuannya adalah ‘istirahat’, tapi
untuk mencapai kenyamanan dalam istirahat, orang-orang mencari beraneka ragam macam
cara; ada yang dengan
menghidupkan music instrument, ada yang menutup tubuhnya dengan selimut, ada
yang mematikan lampu kamar sehingga kamar menjadi gelap gulita, dan ada juga yang meminum obat
tidur baru bisa tertidur pulas. Kira-kira begitu jugalah menulis, selalu ada cara
berbeda dalam memilih buku untuk membangkitkan semangat dan mengasah kemampuan
kita agar dapat memahami tata cara penulisan yang sesuai dengan persi kita. yaa…
begitulah kira-kira menurut saya.
Kalau
diatas sebagai sebuah
‘mukoddimah’ maka disini saya ingin memperkenalkan
buku baru yang juga baru muncul dan menyapa para pembaca Juni 2013 kemarin;
terutama menyapa mereka yang teramat sangat lekat dengan bacaan karya novel
bang
Ma’mun Affany. Kali ini beliau menghadirkan sebuah buku panduan menulis,
berjudul
“Resep Ajaib Menulis Novel”.
‘Bukan berawal dari sebuah teori hingga
terbitnya buku ini akan tetapi berawal dari karya jadilah teori ini’
agaknya kalimat ini yang tepat mengamini pengakuan penulis sendiri yang berkeinginan
menulis buku panduan menulis novel bagi para pembaca aktifnya yang juga ingin
berkarya seperti sang penulis novel.
Sebuah penggalan
kata di awal lembaran buku, tampil sebagai kata pembuka: “Saya menulis novel
bukan karena keturunan, atau juga bakat. Saya menulis justru mulai dari
keinginan kuat untuk bisa membuat cerpen hingga kemudian bertanya pada
teman-teman yang sudah sering menulis agar selanjutnya bisa mengajarkan kepada
saya tentang seluk beluknya, namun justru kemudian saya kecemplung dengan
sendirinya dalam dunia menulis novel. Oleh sebab itu lagi-lagi secara teoritis
saya banyak kelemahan” sebuah ungkapan kejujuran dari seorang penulis
membuat pembaca terkagum.
Kalau penulis
mendeklarasikan kelemahannya dalam teori, saya juga ingin mengatakan saya tak lebih
dari seorang pembaca biasa yang juga lemah dalam analisis hanya sebagai
apresiasi suka cita, yang membuat saya ingin berbagi kepada calon pembaca lain,
atau bahkan calon penulis novel yang belum jadi, atau hampir ingin jadi,
tinggal merampungkan beberapa sub, chapter atau tinggal proses editing tulisan.
Saya kira buku ini akan sangat bermanfaat, jika dapat di share kepada banyak
peminat dan pembaca novel yang produktif, terlebih kepada mereka yang haus akan
karya.
Hampir setiap
saya menerangkan tentang sebuah buku, saya selalu tidak bosan mengulang-ulang
untuk mengatakan, “Bukan promosi yang menjadi landasan saya menulis catatan
ini, hanya sebagai apresiasi atas sebuah karya tulis yang bagus dan layak di
share kepada pembaca yang lain itulah yang mendasarinya. Itu saja, sederhana
saya kira.”
Setelah saya
tuntaskan membaca buku berukuran 11 x 18 cm mini ini, saya temukan sebuah kekhususan pembahasan,
dan ini yang menjadi poin perhatian pokok bagi saya. Banyak buku tentang kepenulisan
menulis rangkaian penjelasan secara keseluruhan, baik itu tentang cara menulis
esai, cerpen, novel, hasil wawancara, menulis ilmiah, dan lain sebagainya,
mungkin itu di nilai bagus karena bernilai ekonomis dan praktis ‘all in one’
(semua ada dalam satu buku); mungkin ini yang menjadi nilai tambah buat buku-buku
penulisan pada umumnya, sekaligus menjadi kelemahan dari buku mini ini; tapi sayangnya bukan itu intinya. Pokok pembahasan
yang lebih mendalam, lebih mengerucut, gamblang, dan juga lebih spesifik itulah
yang sebenarnya bernutrisi tinggi untuk penulis yang ingin paham secara lebih ‘usuli’
(mendasar); ditambah lagi adanya contoh praktisi dalam setiap step dan
tahapannya. Sehingga tidak melulu menjelaskan teori, akan tetapi pembaca serasa
hanyut di bawa contoh yang selaras dengan teori, membuat kepala mengangguk
sendiri. Tidak percaya! Silahkan coba di baca! J
Buku mungil ini
hanya meramu tentang resep-resep menulis novel dari A-Z, tidak membahas karya
tulis ilmiah atau cerpen, atau esai dll.
Cukup membahas novel, novel dan novel. Bocoran sedikit dari daftar isi buku
ini: “Arti Menulis” bisa di baca di halaman. 1, “Kunci Sukses Penulis”
di hal. 9, “Nutrisi Penulis” hal. 13, “Bagaimana Genre Novelku?”
hal. 17, “Kendala Pertama” hal. 24, “Kaidah Dalam Menulis Novel”
hal 21, “Menentukan Ide Cerita” hal. 35, “Menyusun Krangka Cerita”
hal. 46, “Mengadakan Konflik” hal. 59, “Melatih Imajinasi” hal.
78, “Berlatih Adegan Tersulit” hal. 89, “Mulailah Menulis Novel
sekarang” hal. 95, “Pembagian dan Fungsi Bab” hal. 103, “Judul Novel Bukan Sebatas Judul” hal.
115, “Mencari Editor Palsu” hal 127, “Beberapa Penerbit Penerima
Novel” hal. 146, begitulah sekilas beberapa dari daftar isi yang ada dalam
buku ini.
Selanjutnya
bagi pembaca selamat membaca, selamat menulis, dan selamat mencoba, karena
dengan mencoba karya itu ada, jika tidak ingin mencoba jangan pernah berharap timbul
sebuah karya.
Sama-sama kita selalu berdo’a
“Semoga karya terbaik
kita segera muncul di permukaan, setelah sebelumnya tertidur panjang
dalam buaian angan dan impian.”
Akhir kata dari saya,
“Selamat
BERKARYA.”
Resensi
Penulis : Ma’mun Affany
Cet, thn : Pertama, 2013, 11 x 18 cm
Halaman : 163 Halaman
Penerbit : Affany