Sabtu, 25 April 2020
Medan, 02 Ramadhan 1441 H
***
Persiapan matang mengantarkanmu pada ketenangan. Dalam banyak kasus sebenarnya manusia itu terlahir berani dan siap menghadapi seluruh masalahnya sendiri.
Namun setelah bertambahnya usia terpaksa harus mengenal pahit-manis, senang-sedih, susah-payah, amukan-kerohiman, marahan-kasih sayang, pujian-makian, kebenaran-kesalahan, kemunafikan-keabu-abuan, kesaksian palsu-kebenaran yang bungkam dan barisan penjilat tanpa rasa malu, sehingga tanpa disadari keberanian berangsur berkurang, ketidakyakinan membuatnya skeptis para dirinya sendiri. Hilang jati diri, Susah beradaptasi. Terakhir mencari rasa aman tanpa mengandalkan dirinya lagi, sebab kepercayaan dirinya hilang ditelan minder diri.
Melihat pada tujuan penciptaannya, Manusia adalah prototipe [Baca: Bentuk Asli] khalifah terbaik di muka Bumi. Di Dunia hidupnya terjaga jika Allah swt adalah tujuannya. Atas izin-Nyalah seluruh malaikat selalu menyebutkan namanya, penduduk langit rindu bertemu dengannya, seluruh penduduk laut mendo’akan untuk rizkinya. Dalam upaya menciptakan sosok manusia yang sempurna, manusia harus memiliki sisi kelebihan yang bisa bermanfaat bagi sesama. Maksimalkan yang kamu punya, persiapkan hingga benar-benar matang, maka kamu akan menjadi lebih dari makhluk ciptaan Allah swt yang lainnya.
Sebagai satu contoh, jika kamu berkelebihan dalam berorasi; tata bahasamu, rangkai konsepmu, dengan orasimu buka pintu hati pendengarmu untuk selalu ingat pada Allah swt.
Jika kamu seorang guru, persiapkan pola/metode/cara terbaik dalam mengajarmu, buat agar muridmu paham terhadap apa yang kamu jelaskan, karena keikhlasan mengajarmu termanifestasikan dari bagaimana muridmu. Jika paham mereka, ikhlaslah dirimu tanpa terkecuali.
“Tidak ada murid yang bodoh yang ada guru yang kurang bersabar, guru yang kurang ikhlas menambahkan ekstra tenaga dan waktu untuk muridnya yang berbeda dengan yang lainnya.”
Siapapun kamu, apapun profesimu persiapkan itu matang-matang, dan berbuat lah sekuat yang kamu bisa, bermanfaatlah sebanyak yang kamu bisa, mudah-mudahan syurgalah tempatmu beristirahat dari dinamika dunia yang fana.
Pada intinya coretan singkat ini, ingin menitik beratkan pada persiapan. Manusia harus benar-benar memiliki persiapan, bukan saja harus tapi WAJIB [Baca: Fardlu 'Ain).
Sampaipun berkendraan tanpa alat keselamatan seperti helm, kamu sudah harus ada persiapan mental jika nanti bertemu polisi dan kamu harus juga bersiap jika terjadi kecelakaan misalnya (na’uzubillah) Karena dunia dan akhirat ibarat koin yang memiliki 2 sisi dalam logam yang sama.
Hukum sebab-akibat melekat dalam hidup manusia. Sebab persiapan yang matang di dunia, akibatnya mendapatkan syurga sebagai balasanya. Sebab kurang persiapan di dunia, akibatnya dibersihkan terlebih dahulu di Neraka, dalam balutan hukum Allah hukum sebab dan akibat tidak terkontaminasi politik kotor dunia. Maka jalan terbaik satu-satunya adalah. Persiapkan semaksimal yang kamu bisa.
Tidak ada ketakutan setelah berbekal; dan selalu ada keraguan jika hidup tanpa persiapan.
-Irhas el Fata-
Wallahua’alam, Wallahu’aliimum Bimaa fisshuduur, Wallahu Akbar, Laa haulaa wa laa quwwata illa billahil’aliyyil ‘adziim.
***
0 comments :
Post a Comment
Terima kasih telah mengunjungi dan berkomentar bijak di situs ini.