Penundaan saat ini telah meluas ke berbagai bentuk, berbagai rupa. Pada intinya apa yang seharusnya kita lakukan pada waktunya, jika kita lakukan sebelum waktunya berarti kita memiliki kepribadian yang jarang dimiliki orang lain, itu luar biasa baik sekali. Jika dilakukan tepat waktu artinya kepribadian kamu cukup baik, sebagaimana orang baik biasa lakukan. Namun jika dilakukan setelah waktu akhir, itu namanya terlambat, dan itu yang salah satunya banyak dilakukan orang yang tidak berhasil. Selalu ada alasan, kadang juga ada proses menyalahkan, bahkan tak jarang juga menderita sebelum mengerjakan. Saranku... Hindari yang ketiga, sebab itu menyakitkan, aku sering akrab bertemu dengan no. 3, dan itu pengalaman buruk yang harus ditinggalkan. Gimana setuju kawan?
Tidak usah banyak mengambil kaca perbandingan dari orang lain, cukup mengambil ibroh dari pengalaman pribadi untuk hal ini. Gampangnya apapun itu yang kamu lakukan, jika hal itu sering kamu ulangi itulah dirimu. Sistem diri akan membentuk kepribadianmu sesuai dengan yang sering kamu lakukan dan ulangi. Maka berhati-hatilah jika melakukan hal yang buruk berulang kali, karena itu akan menjadi pola hidupmu yang kamu rasa benar, padahal belum tentu; jika kamu tahu itu salah, maka akan sulit memperbaikinya, sebab itu sudah mulai mengeras, cara satu-satunya waspada sejak dini, dan berubahlah sejak kini.
Cukup menunda pekerjaan dikala muncul kepentingan prioritas, jika tidak, maka dirimu adalah sebuah prioritas untuk kehidupan dan pekerjaanmu yang lebih bertanggungjawab. Jeda sejenak hanya untuk berpikir bagaimana caranya kamu melaksanakannya, selanjutnya kerjakan, tanpa rasa takut, kerjakan hingga tuntas, eksekusi yang kini yang utama, sebab dia yang akan memberikan hasil yang benar-benar nyata. bukan bualan kata, atau janji dusta, maka bergeraklah. Kamu akan tampil beda.