Ada hal yang unik ketika terjun ke dalam satu bidang. Awal mula terasa takut dan ragu akan kemampuan diri, namun pada akhirnya merasa menikmati dan selalu merasa kurang, lalu kurang, dan lagi-lagi kurang. Sedikit belajar, ada hal baru timbul; sedikit membaca, ada informasi baru terekam, sedikit berdikusi banyak cabang ilmu bermunculan, sehingga pada intinya tidak ada habisnya jika mencoba mendalami bidang apapun itu. Maka mulailah sejak saat ini, jangan menunda lagi!
Semakin belajar, semakin bertambah pengetahuan. Semakin membaca, semakin luas cara pandang. Seandainya seluruh pohon di muka bumi ini, dijadikan pena, dan lautan adalah tintanya, niscaya semuanya tidak akan cukup untuk menuliskan keagungan Allah atas segala ilmu yang diciptakannya. Begitulah Qur’an menggambarkan betapa tak terhingganya, ilmu Allah Azza Wajalla.
Berawal dari ilmu yang tak terbatas, ingin rasanya menelisik lebih dalam tentang ilmu, apa sih ilmu itu? Apa saja alat-alat yang perlu dipersiapkan untuk mempelajarinya? Landasan pemikiran seperti apa yang seharusnya dijadikan patokan sebagai pisau analisisnya? Dan sosok seperti apa yang hendaknya dijadikan panutan (guru) untuk mempelajarinya? Termasuk bacaan seperti apa sajakah yang harus dibaca sebagai konsumsi nutrisi akal pikiran untuk memperdalami ilmu? Sebab jika salah mengkonsumsi akan salah juga hasil yang akan dikeluarkan. Kiranya kita sepakat dengan ungkapan, apa yang dipikirkan termanifestasi melalui ucapan, sedangkan ucapan seseorang akan menunjukkan siapa dia sebenarnya, sebab manusia tidak akan jauh dari lisannya, dan pikirannya. Keduanya terkait erat. Maka berhati-hatilah. J
Setelah lama mencari, ternyata untuk memahami segalanya, dibutuhkan pengertian yang mengartikannya secara kata dan bahasa, dan yang lebih dalam lagi adalah apa dasar inti keilmuannya, apa ‘main core’-nya, apa intinya, itulah yang sering disebut-sebut orang apa filosofinya? Apa filosofi di balik ini semua? Yah, begitulah kira-kira. Nah untuk itu menarik jika kita mulai dari sini nampaknya. J
Kita coba artikan arti Filsafat ya, merupakan asli kata yang dalam bahasa Inggris disebut philosophy; sedang dalam bahasa Yunani: philosophia, artinya: Cinta akan kebijaksanaan; philos (cinta) atau philia (persahabatan, tertarik kepada) dan Sophos (kebijaksanaan, pengetahuan, ketrampilan, pengalaman praktis, inteligensi).”
Filsafat dalam arti menurut para pakar filsafat yang dinamai akrab dengan panggilan ‘filsuf’
adalah sebuah upaya untuk melukiskan hakikat realitas akhir dan dasar serta nyata. Menurut Al Kindi adalah pengetahuan tentang kebenaran dan ilmu untuk menjelankan kebenaran tersebut.
Untuk lebih memahami kata-kata diatas, ada beberapa langkah-langkah dalam kajian filsafat yang dijadikan sebagai tahapan untuk memahaminya. Disebutkan dalam banyak literatur, pembagian filsafat umumnya diklasifikasikan kedalam tiga cabang besar yaitu: Metafisika, Epistemologi, dan aksiologi. Dengan perincian. Metafisika: Teologi, Kosmologi, Antropologi. Epistemologi: logika, filsafat, ilmu. Dan Aksologi: Etika dan Estetika. To be continue…
Kiranya sampai disini dulu catatan hari ini ya kawan, nanti akan kita lanjutkan untuk mengurai apa yang dimaksudkan dengan istilah-istilah di atas, diupayakan untuk mengartikannya dalam bahasa sehari-hari, agar aplikasinya menjadi membumi tidak melangit, atau mengangkasa sampai bertemu dengan bintang-bintang dan satelit, hehehe…. Di upayakan lo ya,… J
Oh ya terima kasih banyak buat yang telah bersedia untuk membaca blog ini, semoga bermanfaat, semoga juga pembaca terus rajin dan rajin membaca… dan betapa mulianya jika kawan semua bisa menularkan hobi baca ini pada saudara lainnya,.. Sekali lagi terima Kasih. Semoga aktivitasnya penuh berkah. Jazakumullah khoir
0 comments :
Post a Comment
Terima kasih telah mengunjungi dan berkomentar bijak di situs ini.